Bangkirai tumbuh di Asia Tenggara, di kepulauan Malaysia barat laut, terutama di Sulawesi dan Kalimantan, serta di India, Pakistan, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, dan Filipina.
Kayu Bangkirai terutama digunakan untuk struktur berat seperti jembatan, bantalan rel kereta api, lantai, serta rumah dengan tiang dan balok. Pasar kayu ini sedang berkembang untuk lantai teras, patio, dan furnitur taman.
Warna Bangkirai adalah cokelat gandum yang bertahan setelah dipotong. Permukaannya berubah dari tekstur halus menjadi kasar karena sifat serat yang saling bertautan. Variasi warna yang kuat membuatnya sangat cocok untuk bahan dek. Ketika terkena unsur-unsur alam, Bangkirai, seperti banyak kayu tropis lainnya, berubah menjadi abu-abu dengan cepat.
Bangkirai, juga dikenal sebagai Balau Kuning, memiliki kekuatan dan daya tahan tinggi. Kayu ini keras, berat, dengan kekakuan tinggi, dan tahan terhadap guncangan. Kepadatan rata-ratanya sekitar 850 kg/m³.
● Struktur Keras
● Dek Kayu Keras
● Jembatan
● Bantalan Rel Kereta Api
● Lantai
● Furnitur Taman
Kayu gergajian adalah produk kayu yang diperoleh melalui proses penggergajian kayu bulat menjadi bentuk yang lebih kecil dan seragam seperti papan, balok, atau persegi. Proses ini biasanya dilakukan di pabrik penggergajian, di mana kayu bulat (log) diubah menjadi dimensi yang siap digunakan untuk keperluan konstruksi, perabotan, dan bahan bangunan.
LihatKayu olahan adalah produk kayu yang telah diproses atau direkayasa dari kayu alami untuk meningkatkan kualitas, stabilitas, dan keawetannya. Biasanya, kayu ini dihasilkan melalui kombinasi kayu alami yang digabungkan dengan bahan lain atau diolah dengan teknik tertentu, seperti penekanan atau pelapisan, untuk mencapai hasil yang lebih seragam dan tahan lama. Kayu olahan sering digunakan dalam konstruksi, pembuatan mebel, dan lantai karena sifatnya yang lebih stabil dibandingkan kayu solid.
Lihat