BALIKPAPAN, INHUTANI I (03/09/2024) | PT Inhutani I Unit Manajemen Hutan Tanaman (UMHT) Batuampar – Divisi Regional Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan (Divre. Kaltimsulsel) melakukan pendampingan kegiatan riset Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Kalimantan Timur terkait perencanaan pemanfaatan lahan bekas tambang untuk pembangunan Agro Tekno Park (ATP). Kegiatan berlangsung tanggal 26 Agustus 2024 s/d. 2 September 2024 yang bertempat di wilayah kerja UMHT Batuampar ini turut dihadiri oleh Kepala Divre Kaltimsulsel beserta jajaran, tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Kalimantan Timur, serta Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Kutai Kartanegara dengan tahapan kegiatan penelitian dimulai dari uji petik/pengambilan sampel seperti : air, tanah, dan lain sebagainya hingga observasi kondisi lapangan. Dalam sambutannya, Kepala Divisi Regional Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan Joko Purwanto menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas terselenggaranya kegiatan ini dan berharap kegiatan yang baik ini dapat terus berlanjut dan menghasilkan output yang konkret. “Semoga kedepannya, kita tidak hanya berhenti pada diskusi dan penelitian, tetapi juga dapat segera merealisasikan hasil-hasil yang telah disepakati bersama. Saya optimis, dengan sinergi yang kuat, kita dapat menciptakan inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat Kalimantan Timur, khususnya dalam pengelolaan lingkungan hidup,” ungkap Joko Purwanto. Selanjutnya, Manajer PT Inhutani I UMHT Batuampar, Hasrul Wahyu menegaskan dukungannya terhadap kegiatan riset yang dilaksanakan di wilayah kerja UMHT Batuampar. “Kami sangat mendukung dan siap membantu untuk kelancaran kegiatan riset ini. Tim peneliti akan mendapatkan pendampingan penuh dari tim UMHT Batuampar selama kegiatan riset berlangsung,” ujar Hasrul Wahyu. Prof. Sindu selaku Kepala tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan bahwa kegiatan investigasi pemanfaatan lahan di kawasan tambang untuk pembangunan Agro Tekno Park (ATP) memiliki tiga tahapan target, yaitu : Penetapan lokasi untuk demplot reklamasi lahan dan pertanian Penerapan pembangunan demplot dengan model mix/biofarming (wanaminatani) Perencanaan lahan demplot/ATP/skala produksi “Konsep area demplot mix farming agro tekno park ini direncanakan terdiri dari zona taman keras, sumber air baku dan zona perikanan, zona peternakan, zona pertanian, zona pengolahan, serta zona perkantoran dan workshop,” jelas Prof. Sindu. Pada kesempatan tersebut Prof. Sindu menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim PT Inhutani I atas dedikasi dan pendampingan yang diberikan selama kegiatan riset ini berjalan dengan baik dan sukses, serta sekaligus menjelaskan bahwa berdasarkan hasil riset lapangan, areal bekas tambang ini sangat berpotensi dan cocok untuk dibangun Agro Tekno Park (ATP), dikarenakan kondisi lahan dan ketersediaan air yang cukup, akses jalan dan bangunan serta persemaian juga tersedia di lokasi ini. “Semoga hasil penelitian ini dan implementasinya membawa manfaat besar bagi kita semua,” pungkas Prof. Sindu.
Editor : DSNB